
Bandung, Sabtu 8 Maret 2025 – PSSI Jawa Barat menggelar kegiatan Member Development 2025 di Asprov PSSI Jawa Barat, Kota Bandung. Acara ini dibuka oleh Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Bapak Prof. Drs. Tommy Apriantono, M.Sc., Ph.D, dan dihadiri oleh Exco, Herman, Spd., AIFO-P, Sekretaris Jendral, Dr. Muhamad Fahmi Hasan, serta perwakilan Askab dan Askot seluruh Jawa Barat.
Pada kegiatan ini, peserta mendapatkan pemaparan mengenai berbagai aspek pengelolaan keanggotaan PSSI, mulai dari Keorganisasian, Kompetisi, Adminitrasi hingga pembinaan perangkat pertandingan. Pemateri pun hadir langusng dari PSSI, Erwin Suyanto dari PSSI menjelaskan sistem administrasi sepak bola berbasis digital yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data pemain dan klub. Sementara itu, Barry Timothy memaparkan standar administrasi stadion serta regulasi kepelatihan guna memastikan infrastruktur yang lebih profesional di Jawa Barat.
SIAP ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan yang lebih terjaga dan tertib administrasi dari setiap komponen pertandingan mulai dari daerah hingga nasional bahkan di internasional.
Selain sistem administrasi, kegiatan ini juga membahas pembinaan perangkat pertandingan, terutama wasit sepak bola. Ketua Asprov PSSI Jawa Barat menegaskan bahwa pembinaan di tingkat Askab (Asosiasi Kabupaten) dan Askot (Asosiasi Kota) sangat penting agar setiap perangkat pertandingan siap menghadapi kompetisi yang lebih tinggi.
"Ketika Asprov melakukan tes untuk perangkat pertandingan, mereka sebetulnya sudah dibina di Askot dan Askab. Jadi, ketika lulus, mereka bisa langsung ditugaskan di kompetisi provinsi. Kemudian, jika tingkat nasional meminta perangkat pertandingan, kita juga melakukan tes agar mereka siap. Jangan sampai mereka gagal tes setelah dibina lama," tambahnya.
Dengan sistem pembinaan ini juga, PSSI Jawa Barat memastikan bahwa wasit yang bertugas di kompetisi provinsi dan nasional memiliki standar yang sesuai dengan regulasi sepak bola modern.
"Kita di Asprov sendiri ga ada kepentingan siapa yang harus jadi juara, tapi tugas kita menjaga kompetisi berjalan menuju fair play, menggunakan pemain yang sah. Jadi, sebagai gambaran untuk BK Porprov 2024 yang akan datang sekitar bulan September, pemain harus sudah sah sejak September 2024. Kita menggunakan peraturan dari KONI yang dilakukan saat rapat bulan Juni, lalu kita bawa ke kongres," Ujar Ketua Asprov PSSI Jawa Barat.
Dengan regulasi ini, PSSI Jawa Barat memastikan bahwa setiap tim yang berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2024 akan menggunakan pemain yang sesuai dengan regulasi, sehingga kompetisi bisa berjalan lebih adil dan profesional.
Dalam sesi diskusi, berbagai masukan disampaikan terkait tantangan yang dihadapi dalam sistem administrasi sepak bola, pembinaan perangkat pertandingan, serta pengelolaan keanggotaan dan infrastruktur sepak bola di Jawa Barat.
PSSI Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas kompetisi dan pembinaan pemain melalui sistem yang lebih terstruktur. Kegiatan Member Development 2025 ini diakhiri dengan penyampaian hasil evaluasi serta rekomendasi untuk perbaikan sistem keanggotaan dan pengembangan SDM sepak bola di Jawa Barat.