Asprov PSSI Jawa Barat Sukses Adakan Kongres Biasa 2025

Asprov PSSI Jawa Barat Sukses Adakan Kongres Biasa 2025

Kongres Biasa Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat tahun 2025 sukses diselenggarakan di Aula Kantor PSSI Jawa Barat, Kota Bandung. Acara ini dihadiri oleh perwakilan klub-klub sepak bola, Asosiasi Kota (Askot), Asosiasi Kabupaten (Askab), Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Barat, tamu undangan, serta media. Turut hadir sejumlah tokoh penting seperti Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Eko Setyawan, Ketua Harian KONI Jawa Barat Arief Prayitno, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Barat yang baru, Hery Antasari.

Dalam sambutan pembuka, Ketua PSSI Jawa Barat Tommy Apriantono menegaskan pentingnya pengembangan sepak bola usia muda, khususnya di daerah pedesaan. Tommy menekankan bahwa Sekolah Sepak Bola (SSB) di tingkat akar rumput menjadi fondasi utama dalam membangun masa depan sepak bola Jawa Barat.

"Pengembangan sepak bola dimulai dari desa-desa, dari Sekolah Sepak Bola (SSB) yang menjadi fondasi pembinaan usia muda di level terbawah. Dari sinilah masa depan sepak bola Jawa Barat dibangun, satu langkah kecil yang mengantarkan kita pada prestasi besar," ujar Tommy.

Tommy juga memberikan apresiasi kepada para tokoh sepak bola Jawa Barat yang berprestasi sepanjang tahun 2024, termasuk pelatih muda Dindin Gultom yang sukses mengantarkan Persikas Subang promosi ke Liga 2, menyumbang medali perak untuk tim sepak bola putra Jabar di PON XXI, serta menyelamatkan Persikas dari ancaman degradasi Liga 2. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada tim sepak bola putri Jawa Barat yang meraih medali emas di PON XXI serta kepada wasit asal Purwakarta, Thoriq Alkatiri, yang mendapat kehormatan memimpin laga di ajang AFC Champions League Two musim 2024/25.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria menekankan pentingnya membangun ekosistem sepak bola yang sehat dan profesional.

"Pemain yang baik, pelatih yang baik, dan wasit yang baik adalah fondasi terciptanya kompetisi yang baik. Tidak ada jalan pintas untuk mencapainya — kursus kepelatihan dan perwasitan harus dijalani dengan sungguh-sungguh. Sebab, pelatih yang baik akan melahirkan pemain-pemain yang hebat," tegas Ratu.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam proses seleksi, kualitas dan prestasi akan selalu menjadi tolok ukur utama, tanpa adanya perlakuan istimewa.

Anggota Exco PSSI, Eko Setyawan, dalam kesempatan yang sama memberikan apresiasi kepada Asprov PSSI Jawa Barat atas tata kelola organisasi yang dinilai transparan dan akuntabel. Ia menekankan pentingnya sinergi antara PSSI dan pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan sepak bola, khususnya pembinaan usia muda.

"Sepak bola tidak akan berkembang optimal tanpa sinergi kuat dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Meski sepak bola harus tetap independen dari politik, perhatian dan dukungan pemerintah, termasuk melalui APBD untuk pengembangan sepak bola akar rumput, sangatlah penting. Keberhasilan pembinaan usia muda di tingkat grassroots adalah masa depan kita, karena naturalisasi bukanlah solusi jangka panjang. Saya salut kepada Asprov PSSI Jawa Barat yang kini menjadi contoh studi kasus tata kelola baik bagi Asprov lain di seluruh Indonesia," kata Eko.

Senada dengan itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus mendukung pengembangan sepak bola di berbagai tingkatan, mulai dari pembangunan infrastruktur, pemberian beasiswa, hingga program pelatihan kepelatihan dan perwasitan.

"Kongres ini menjadi momentum penting untuk konsolidasi dan evaluasi bersama demi mendorong pengembangan sepak bola, khususnya pembinaan usia muda dan sepak bola putri. Sepak bola adalah investasi nasional jangka panjang yang harus kita rawat dan kembangkan bersama," ujar Erwan.

Erwan juga menyebut keberhasilan Persikas Subang dan Dejan FC Depok promosi ke Liga 2, prestasi tim sepak bola putra dan putri Jabar di PON XXI, serta gelar juara Persib Bandung di Liga 1 musim 2023/24, sebagai bukti nyata kemajuan pesat sepak bola di Jawa Barat.

Dalam Kongres ini, Sekretaris Jenderal PSSI Jawa Barat Muhammad Fahmi Hasan mengumumkan bergabungnya sembilan klub baru sebagai anggota PSSI Jawa Barat. Klub-klub tersebut adalah R-MIFA, Germanesia, dan PS Java Top (Kota Bandung), Siliwangi Cimahi dan Bravensia Selaras Mandiri (Kota Cimahi), Bionsa Putra Kencana (Kabupaten Bandung), Abinaya Squad FC (Kota Bogor), serta Cikarang City dan Brazilian Soccer Schools Indonesia (Kabupaten Bekasi).

Selain itu, PSSI Jawa Barat memberikan peringatan kepada 24 klub yang tidak berpartisipasi di Liga 4 Jawa Barat musim 2024/25, serta resmi memberhentikan keanggotaan sejumlah klub non-aktif. Kongres juga mengesahkan perubahan nama Pisa FC menjadi Cirebon United, Super Progresif menjadi Progresif Indonesia, serta perubahan kepemilikan Persikad 1999 Depok. EASGA FC Kuningan juga dikukuhkan sebagai peserta Liga 4 Seri 1 musim 2025/26.

Salah satu program inovatif yang dibahas dalam Kongres adalah Asprov Matchday, yakni kompetisi antartim dari setiap Askot dan Askab di Jawa Barat. Hasil pertandingan ini akan dihimpun dalam satu klasemen besar yang bertujuan memperkuat pembinaan pemain muda dan mempersiapkan kontingen menghadapi Porprov Jabar 2025 serta membangun kerangka tim untuk PON mendatang.

Program Asprov Matchday ini mendapat apresiasi khusus dari Ratu Tisha, yang berjanji akan mempelajarinya lebih lanjut dan mendorong implementasi serupa di Asprov lainnya di seluruh Indonesia.